Pesantren merupakan ujung tombak pendidikan agama dan keagamaan di Indonesia
PENDIS - Pesantren
dengan para kiai dan santrinya merupakan pejuang kemerdekaan dan penjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam bidang
pendidikan, pesantren merupakan ujung tombak pendidikan agama dan
keagamaan di Indonesia. Untuk itu, sudah seharusnya Kementerian Agama
terus memberdayakan pesantren, khususnya pesantren perbatasan, demi
kemajuan pendidikan agama, sekaligus untuk kebaikan, kejayaan dan
keutuhan NKRI.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Pendidikan
Diniyah dan Pondok Pesantren (Dit. PD Pontren) Ditjen Pendidikan Islam,
Kemenag, A. Saefuddin saat membuka Workshop Peningkatan Pesantren di
Perbatasan/Daerah Tertinggal Angkatan I di Batam Kepri, Rabu (24/7)
malam.
"Jasa para kyai sangat besar atas negara ini.
Maka sudah selayaknya, kita memperhatikan dan mengapresiasi para kyai,
ustadz, dan para guru ngaji, terlebih mereka yang bersedia mengabdi
untuk mengembangkan pesantren di daerah perbatasan," ungkap A.
Saifuddin.
Workshop ini diselenggarakan sebagai wadah untuk
sharing pendapat, bersilaturahim, dan saling berdiskusi tentang upaya
terbaik apa dan bagaimana yang bisa dilakukan Kementerian Agama dan
seluruh masyarakat untuk terus memberdayakan pondok pesantren di
daerah-daerah perbatasan sehingga mempunyai peran yang lebih signifikan
untuk syiar agama sekaligus menjaga kejayaan dan keutuhan NKRI.
Direktur PD Pontren mengaku prihatin dengan
kondisi sekarang, mengingat dari 37 kabupaten di perbatasan, 26-nya
masuk dalam kategori daerah tertinggal. "Kita semaksimal mungkin akan
terus memperdayakan pesantren perbatasan sehingga dapat pro aktif dalam
pembangunan karakter (akhlaq), bahkan ekonomi masyarakat sekitarnya di
daerah perbatasan," tutur A. Saifuddin.
A. Saefuddin menambahkan, bahwa dalam UU
Sisdiknas No 20 Tahun 2003, terutama Pasal 5 ayat 3, menjelaskan tentang
hak masyarakat terpencil untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Untuk
itu, Kementerian Agama melalui Dit. PD Pontren akan terus berupaya
memperluas akses pendidikan melalui pengembangan pesantren perbatasan.
Kakanwil Kemenag Kepulauan Riau Handarlin selaku
tuan rumah dalam sambutannya, menjelaskan bahwa di Pulau Parit Kabupaten
Karimun, Kepulauan Riau, akan didirikan Sebuah Pondok Pesantren
unggulan. Pemkab Karimun sudah mendukung rencana ini dan telah
menyiapkan lahan seluas 10 H untuk Pondok pesantren baru tersebut.
Workshop Peningkatan Pesantren di
Perbatasan/Daerah Tertinggal Angkatan I ini akan berlangsung dari Rabu
hingga Sabtu mendatang. Hadir dalam kesempatan tersebut beberapa
perwakilan satker dan pengelola pesantren perbatasan terkait dari Nusa
Tenggara Timur, Kalimantan, dan Kepulauan Riau.
(ra/berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar